Sejarah Ksehatan Masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh Yunani yaitu
Asclepius dan Higeia. Asclepius adalah seorang dokter pertama yang pandai
walaupun tidak disebutkan pendidikan apa yang sudah ditempuhnya. Sedangkan Higeia
adalah seorang asistennya, yang juga diceritakan sebagai istrinya yang juga
telah melakukan upaya-upaya kesehatan.
Tetapi ada perbedaan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan oleh keduanya, dimana Asclepius melakukan pengobatan penyakit setelah penyakit tersebut telah terjadi pada seseorang, sedangkan Higeia melakukan pengobatan penyakt/ pendekatan masalah kesehatan dengan cara hidup seimbang yaitu dengan menghindari makanan atau minuman beracun, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit, Higeia lebih menganjurkan untuk melakukan upaya-upaya ilmiah misalnya dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik daripada melakukan pengobatan/pembedahan.
Dari mitos tersebut akhirnya muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Kelompok atau aliran pertama atau pendekatan Asclepius cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit) yang disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua atau pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan sebelum terjadinya penyakit. Dalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok profesi ini yakni pelayanan kuratif atau pengobatan dan pelayanan preventif atau pencegahan.
Perbedaan pendekatan kuratif dan preventif :
Tetapi ada perbedaan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan oleh keduanya, dimana Asclepius melakukan pengobatan penyakit setelah penyakit tersebut telah terjadi pada seseorang, sedangkan Higeia melakukan pengobatan penyakt/ pendekatan masalah kesehatan dengan cara hidup seimbang yaitu dengan menghindari makanan atau minuman beracun, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit, Higeia lebih menganjurkan untuk melakukan upaya-upaya ilmiah misalnya dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik daripada melakukan pengobatan/pembedahan.
Dari mitos tersebut akhirnya muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Kelompok atau aliran pertama atau pendekatan Asclepius cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit) yang disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua atau pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan sebelum terjadinya penyakit. Dalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
Dalam perkembangan selanjutnya, seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok profesi ini yakni pelayanan kuratif atau pengobatan dan pelayanan preventif atau pencegahan.
Perbedaan pendekatan kuratif dan preventif :
Kuratif (Pengobatan)
|
Preventif (Pencegahan)
|
Sasarannya individu
|
Sasarannya masyarakat
|
Jarak antara petugas kesehatan
(dokter, dsb) dengan pasien cenderung jauh
|
Hubungan antara petugas kesehatan
dengan masyarakat lebih bersifat kemitraan
|
Cenderung bersifat reaktif artinya
kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti dokter yang
menunggu pasien datang ke puskesmas atau tempat praktik.
|
Bersifat proaktif artinya tidak
menunggu adanya masalah, tetapi mencari masalah. Petugas kesehatan masyarakat
tidak hanya menunggu tetapi harus turun ke masyarakat mencari dan
mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat, dan melakukan tindakan.
|
Cenderung melihat dan menangani
pasien lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya diliat secara
parsial, padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial.
|
Melihat klien sebagai makhluk yang
utuh dengan pendekatan holistik.
|
Sumber :
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar