Pages

Minggu, 28 April 2013

PENCEMARAN UDARA DI YOKKAICHI


Di Jepang, bencana asma Yokkaichi merupakan bencana yang terkenal. Di sekitar tahun 1960, di kota Yokkaichi, prefektur Mie, komplek industri yang dinamai dengan sekiyukagaku kombinat (komplek minyak tanah kimia) mulai menjalankan aktifitas industrinya.
Pada tahun 1955, Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri mulai kebijakan untuk transisi sumber bahan bakar fosil utama Jepang dari batubara ke minyak bumi . Untuk mencapai tujuan itu, pembangunan Daichi Petrochemical Complex dimulai pada tahun 1956. Kompleks berisi sebuah kilang minyak , sebuah petrokimia tanaman, dan pembangkit listrik . Ini adalah kompleks petrokimia pertama yang dibangun di Jepang.
Pada tahun 1960, pemerintah Perdana Menteri Ikeda Hayato mempercepat pertumbuhan produksi petrokimia sebagai bagian dari tujuannya untuk menggandakan pendapatan individu warga Jepang selama periode 10 tahun. Juga pada tahun 1960, MITI mengumumkan bahwa kompleks kedua dibangun di atas tanah reklamasi di Yokkaichi utara. Kompleks kedua dibangun pada tahun 1963. Sebagai permintaan untuk ethylene dan petrokimia lainnya, kompleks ketiga dibangun yang mulai berproduksi pada tahun 1972. Minyak yang digunakan di Yokkaichi terutama diimpor dari Timur Tengah , yang berisi 2% sulfur dalam senyawa yang mengandung belerang, sehingga asap berwarna putih berkembang di atas kota.
Asap yang menyembur dari cerobong asap ini menyimbolkan pertumbuhan ekonomi Jepang yang sangat cepat. Namun yang menjadi masalah asap itu mengandung Sulfur oksida dalam jumlah yang besar.
Hal ini mengakibatkan kadar sulfur dioksida di Distrik Isozu, daerah dimana pengendapan material penyebab pencemaran udara yang dikeluarkan oleh limbah asap dari cerobong asap pabrik mencapai nilai tertinggi, sering kali mencapai lebih dari 1-2 ppm, yang mana merupakan standar pencemaran tingkat tinggi.  Bersamaan dengan pengoprasian secara maksimal di tahun 1960, penyakit terparah yaitu kasus penyakit paru obstruktif kronik , bronkitis kronis , emfisema paru , dan asma bronkial diidap kalangan penduduk setempat, pada anak-anak tampak secara jelas.
Tetapi, di tahun 1965, tahun dimana kadar sulfur dioksida mulai menurun seiring dengan kampanye anti polusi, jumlah pasien baru penyakit alat pernafasan pun mulai menurun.
 Pada kasus Yokkaichi, pengadilan menemukan perusahaan yang berhubungan dengan kasus ini yang harus bertanggung jawab terhadap kasus ini. Ini menjadi peringatan bagi Jepang sebuah negara yang ingin memiliki Economic Super Power menjadi Pollutioning Super Power.
Setelah kasus ini, kota Yokkaichi mulai berjuang dengan mencegah polusi udara pada tahun 1990, International Center for The Transfer of Environmental Technology didirikan dan memutuskan untuk menggunakan metode pencegahan polusi udara di kota Yokkaichi. Kota Yokkaichi juga dipromosikan dalam program pembangunan negara. Hingga sekarang, siswa yang mengikuti penelitian berasal dari enam negara termasuk Cina dan Polandia telah mengunjungi pusat penelitian ini.
Upaya awal untuk mengatasi masalah dengan menaikkan ketinggian cerobong asap untuk menyebarkan polutan di atas wilayah yang lebih luas terbukti tidak efektif. Akhirnya gas cerobong desulfurization diimplementasikan pada skala yang besar, yang menyebabkan peningkatan kesehatan penduduk setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar