Pages

Sabtu, 22 Desember 2012

ANTROPOLOGI KESEHATAN


Antropologi berdasarkan asal katanya terbagi menjadi dua yaitu Antrophos yang berarti manusia dan Logos yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Ruang lingkup antropologi kesehatan yaitu :
1.             Ekologi dan Epidemiologi
Mempelajari hubungan lingkungan dengan pola penyakit yang muncul dimana setiap lingkungan menyebabkan pola penyakit yang berbeda-beda. Contohnya pada masyarakat petani lebih rentan terkena cacingan.

     
2.             Ethnomedicine
          Mempelajari sistem medis suatu masyarakat yang terlepas dari sistem medis modern, yang lebih identik dengan sistem medis tradisional atau pengobatan tradisional. Dimana setiap masyarakat mempunyai sistem medis tersendiri yang kadang-kadang bertentangan dengan sistem medis yang rasional. Pengetahuan tentang pengembangan sistem pengobatan yang didasarkan atas makna budaya lokal dengan strategi integrasi antara kepercayaan dan praktek pengobatan terhadap penyakit tertentu dan tidak dipengaruhi oleh kerangka obat modern.
         

3.             Aspek medis/kesehatan dan sistem sosial
          Mempelajari sistem kepercayaan/mitos yang berkembang yang ada hubungannya dengan aspek kesehatan. Penyakit merupakan suatu hukuman atau kutukan.

4.             Medis dan perubahan kebudayaan
          Mempelajari sistem medis suatu masyarakat akibat masuknya sistem medis modern. Terjadi perubahan  sistem medis pada suatu masyarakat. Sistem medis selain kebutuhan juga merupakan aspek gengsi sosial. Gengsi sosial tidak hanya terjadi pada masyarakat tetapi juga pada institusi kesehatan.


            Dari beberapa ruang lingkup diatas maka saya akan menguraikan lebih lanjut tentang Aspek Medis atau Kesehatan dari Sistem Sosialnya dalam antropologi kesehatan :    Seperti yang sudah diuraikan diatas bahwa aspek medis atau kesehatan dari sistem sosialnya adalah ruang lingkup dari antropologi kesehatan yang mempelajari sistem kepercayaann atau mitos yang berkembang yang ada hubungannya dengan aspek kesehatan.         Tantangan berat yang masih dirasakan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak merata di seluruh wilayah. Selain masalah tersebut, masalah lain yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan sistem sosial yang berkembang dimasyarakat baik itu kepercayaan atau mitos masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan yang belum memadai terutama pada golongan wanita, kebiasaan negatif yang berlaku di masyarakat, adat istiadat, perilaku sehingga berpengaruh pada status kesehatan masyarakat itu sendiri.                      
Perilaku kesehatan masyarakat itu ada beberapa model yaitu :
1.      Sadar dan tahu sehingga menguntungkan dirinya
Menunjukkan kegiatan manusia yang secara sengaja dilakukan untuk menjaga, meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan diri dari penyakit dan gangguan kesehatan. Kegiatan ini berupa tindakan-tindakan  preventif, kuratif, promotif baik yg dilakukan secara tradisional berdasarkan kepercayaan dan tradisi turun-temurun maupun modern.
2.      Tidak sadar atau tidak tau sehingga merugikan dirinya
Perilaku yang berakibat merugikan atau merusak kesehatan, menyebabkan kematian, namun secara sadar atau disengaja dilakukan seperti merokok, alkolic, workolic.
3.      Tidak sadar atau tidak tahu sehingga menimbulkan kendala atau akibat
Mencakup semua tindakan yang baik secara tidak disadari dapat mengganggu kesehatan seperti penggunaan jarum suntik yang berulang yang dapat mengakibatkan tertularnya penyakit, rumah tanpa jamban yang mengakibatkan tercemarnya lingkungan dan diare, memakai alat tidak steril untuk sunat dan potong tali pusar bayi sehingga dapat menyebabkan infeksi.
4.      Tidak sadar atau tidak tau sehingga berpotensi
Kegiatan yang secara tidak disadari atau disengaja dapat meningkatkan kesehatan seperti menimba air di sumur, ke kampus jalan kaki.
        Di Indonesia nilai-nilai sosial  budaya banyak ditemukan pada tradisi-tradisi yang turun-temurun mempengaruhi pola piker dan cara pandang sehingga berpengaruh pada kepercayaan dalam melakukan sesuatu, begitu juga pengaruhnya dengan kesehatan masyarakat. Akan sangat menguntungkan jika apa yang kita lakukan berdasarkan kepercayaan dan kebiasaan dapat berpengaruh baik pada kesehatan, misalnya kebiasaan akan makanan yang menyangkut tentang cara memasak pada suku tertentu, sebagian besar dari suku tersebut pada saat ingin memasak sayur terbiasa langsung mengambil dari pohon yang masih segar dan dalam masakan tersebut tidak ditambahkan bumbu penyedap apapun, sehingga ini berpengaruh baik pada kesehatan karena apabila sayuran yang terlalu lama disimpan didalam kulkas dapat berisiko terkontaminasi bakteri. Selain itu ada juga kebiasaan pembersih pada suku Badui yang berpengaruh baik pada kesehatan. 
        Akan tetapi dapat merugikan bila apa kebiasaan yang kita lakukan dapat berpengaruh buruk pada kesehatan misalnya adat istiadat pada masyarakat yang memiliki kebiasaan poliandri atau memiliki suami lebih dari satu, hal ini tentu saja dapat berisiko buruk pada kesehatan misalnya berisiko terkena HIV. Selain itu ada juga yang memiliki kebiasaaan menyediakan dan mengkonsumsi makanan seperti kue yang manis-manis pada suatu acara, nah hal ini dapat mengakibatkan penyakit diabetes. Kemudian ada juga mitos-mitos yang dapat merugikan masyarakat seperti pada masyarakat papua, khususnya pada suku Jae dimana dilarang memakan ikan kakap karena bentuknya aneh sehingga dipercaya dapat menyebabkan kelainan pada tubuh. Padahal kandungan protein dari ikan sangat banyak sehingga dapat berpengaruh baik pada kesehatan.
        Selain itu, dimasyarakat juga banyak berkembang kepercayaan tentang ibu hamil atau pada saat kehamilan sehingga berpengaruh juga pada sosial budayanya :
a. Pengaruh sosial pada saat kehamilan
1)      Enggannya ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada bidan di puskesmas atau sarana kesehatan lainnya. Mereka lebih senang memeriksakan kehamilannya dengan dukun kampung karena dianggap sudah terpercaya dan turun-temurun dilakukan. Padahal, dukun kampung tersebut tidak memiliki pengetahuan standar dalam pelayanan kehamilan yang normal.
2)      Pada saat hamil, ibu hamil dilarang makan ikan, telur atau makanan bergizi lainnya karena dipercaya akan menimbulkan bau amis saat melahirkan. Hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan dapat mengakibatkan ibu kekuran gan asupan gizi akan protein yang terkandung pada ikan.



b.      Pengaruh sosial pada masa kelahiran
1)      Pemberian kunyit atau bahan dapur lain pada tali pusar yang sudah dipercaya turun-temurun. Kemudian, menekan tali pusar tersebut dengan logam. Hal ini tidak boleh dilakukan karena sebenarnya akan mengakibatkan iritasi dan infeksi kuman pada tali pusar bayi baru lahir.
      2)      Apabila proses persalinan yang ditolong dukun kampung menyebabkan kematian ibu atau anak. Maka hal itu dianggap wajar karena dipercaya ibu hamil telah melanggar pantangan yang diberikan oleh si dukun.
3)      Pusar bayi yang puput di simpan dan jika bayi sudah besar,pusat tersebut bisa jadi obat untuk bayi,caranya tali pusat di rendam dan di minum kan kepada si bayi. Mitos seperti ini malah merugikan karna jika sampai terminum oleh bayi maka akan membiarkan mikroorganisme yang ada di plasenta akan masuk ke tubuh bayi.

c.       Pengaruh sosial budaya terhadap pelayanan kesehatan
1)      Pengobatan tradisional biasanya mengunakan cara-cara menyakitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan memanasi penderita,akan tidak puas hanya dengan memberikan pil untuk diminum. Hal tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang dalam memberikan pelayanan kesehatan, tapi dengan berjalannya waktu mereka akan berfikir dan menerima.
2)      Contoh lain dari Papua Nugini dan Nigeria. ”pigbel” sejenis penyakit berat yang dapat menimbulkan kematian disebabkan oleh kuman clodistrium perfringens type C. Penduduk papua Nugini yang tinggal didaratan tinggi biasanya sedikit makan daging. Oleh sebab itu, cenderung untuk menderita kekurangan enzim protetase dalam usus. Bila suatu perayaan tradisional diadakan, mereka makan daging babi dalam jumlah banyak tapi tungku tempat masaknya tidak cukup panas untuk memasak daging dengan baik sehingga kuman clostridia masih dapat berkembang. Makanan pokok mereka adalah kentang, mengandung tripsin inhibitor, oleh sebab itu racun dari kuman yang seharusnya terurai oleh tripsin, menjadi terlindung. Tripsin inhibitor juga dihasilkan oleh cacing ascaris yang banyak terdapat pada penduduk tersebut. Kuman dapat  juga berkembang dalam daging yang kurang dicernakan, dan secara bebas mengeluarkan racunnya.

            Jadi kepercayaan atau mitos atau yang ada dimasyarakat dapat mempengaruhi perilaku masyarakat sehingga akan berdampak pada status kesehatan masyarakat itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar