Antropologi
berdasarkan asal katanya terbagi menjadi dua yaitu Antrophos yang berarti
manusia dan Logos yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia.
Ruang
lingkup antropologi kesehatan yaitu :
1.
Ekologi dan Epidemiologi
Mempelajari
hubungan lingkungan dengan pola penyakit yang muncul dimana setiap lingkungan
menyebabkan pola penyakit yang berbeda-beda. Contohnya pada masyarakat petani lebih
rentan terkena cacingan.
2.
Ethnomedicine
Mempelajari sistem medis suatu
masyarakat yang terlepas dari sistem medis modern, yang lebih identik dengan
sistem medis tradisional atau pengobatan tradisional. Dimana setiap masyarakat
mempunyai sistem medis tersendiri yang kadang-kadang bertentangan dengan sistem
medis yang rasional. Pengetahuan tentang pengembangan sistem pengobatan yang
didasarkan atas makna budaya lokal dengan strategi integrasi antara kepercayaan
dan praktek pengobatan terhadap penyakit tertentu dan tidak dipengaruhi oleh
kerangka obat modern.
3.
Aspek medis/kesehatan dan sistem sosial
Mempelajari sistem kepercayaan/mitos yang
berkembang yang ada hubungannya dengan aspek kesehatan. Penyakit merupakan
suatu hukuman atau kutukan.
4.
Medis dan perubahan kebudayaan
Mempelajari sistem medis suatu
masyarakat akibat masuknya sistem medis modern. Terjadi perubahan sistem medis pada suatu masyarakat. Sistem
medis selain kebutuhan juga merupakan aspek gengsi sosial. Gengsi sosial tidak
hanya terjadi pada masyarakat tetapi juga pada institusi kesehatan.
Dari beberapa ruang lingkup diatas
maka saya akan menguraikan lebih lanjut tentang Aspek Medis atau Kesehatan dari Sistem Sosialnya dalam antropologi
kesehatan : Seperti yang sudah
diuraikan diatas bahwa aspek medis atau kesehatan dari sistem sosialnya adalah
ruang lingkup dari antropologi kesehatan yang mempelajari sistem kepercayaann atau
mitos yang berkembang yang ada hubungannya dengan aspek kesehatan. Tantangan berat yang masih dirasakan
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar
dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak
merata di seluruh wilayah. Selain masalah tersebut, masalah lain yang perlu
diperhatikan yaitu berkaitan dengan sistem sosial yang berkembang dimasyarakat
baik itu kepercayaan atau mitos masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan yang
belum memadai terutama pada golongan wanita, kebiasaan negatif yang berlaku di
masyarakat, adat istiadat, perilaku sehingga berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat itu sendiri.
Perilaku kesehatan masyarakat itu ada beberapa model yaitu :
Perilaku kesehatan masyarakat itu ada beberapa model yaitu :
1. Sadar
dan tahu sehingga menguntungkan dirinya
Menunjukkan kegiatan manusia yang secara sengaja dilakukan untuk menjaga,
meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan diri dari penyakit dan gangguan kesehatan. Kegiatan ini berupa tindakan-tindakan
preventif,
kuratif,
promotif
baik yg dilakukan secara
tradisional berdasarkan kepercayaan dan tradisi turun-temurun maupun modern.
2. Tidak
sadar atau tidak tau sehingga merugikan dirinya
Perilaku yang berakibat merugikan atau merusak kesehatan, menyebabkan
kematian, namun secara sadar atau disengaja dilakukan
seperti merokok,
alkolic,
workolic.
3. Tidak
sadar atau tidak tahu sehingga menimbulkan kendala atau akibat
Mencakup semua tindakan yang baik secara tidak disadari dapat mengganggu
kesehatan seperti penggunaan jarum suntik yang berulang yang dapat
mengakibatkan tertularnya penyakit, rumah tanpa jamban yang mengakibatkan tercemarnya
lingkungan dan diare, memakai
alat tidak steril untuk sunat dan potong tali pusar bayi sehingga dapat
menyebabkan infeksi.
4. Tidak
sadar atau tidak tau sehingga berpotensi
Kegiatan yang secara tidak disadari atau disengaja dapat meningkatkan kesehatan seperti
menimba air di sumur, ke
kampus jalan kaki.
Di Indonesia nilai-nilai sosial budaya banyak ditemukan pada tradisi-tradisi
yang turun-temurun mempengaruhi pola piker dan cara pandang sehingga
berpengaruh pada kepercayaan dalam melakukan sesuatu, begitu juga pengaruhnya
dengan kesehatan masyarakat. Akan sangat menguntungkan jika apa yang kita
lakukan berdasarkan kepercayaan dan kebiasaan dapat berpengaruh baik pada
kesehatan, misalnya kebiasaan akan makanan yang menyangkut tentang cara memasak
pada suku tertentu, sebagian besar dari suku tersebut pada saat ingin memasak
sayur terbiasa langsung mengambil dari pohon yang masih segar dan dalam masakan
tersebut tidak ditambahkan bumbu penyedap apapun, sehingga ini berpengaruh baik
pada kesehatan karena apabila sayuran yang terlalu lama disimpan didalam kulkas
dapat berisiko terkontaminasi bakteri. Selain itu ada juga kebiasaan pembersih
pada suku Badui yang berpengaruh baik pada kesehatan.
Akan tetapi dapat merugikan bila apa
kebiasaan yang kita lakukan dapat berpengaruh buruk pada kesehatan misalnya
adat istiadat pada masyarakat yang memiliki kebiasaan poliandri atau memiliki
suami lebih dari satu, hal ini tentu saja dapat berisiko buruk pada kesehatan
misalnya berisiko terkena HIV. Selain itu ada juga yang memiliki kebiasaaan
menyediakan dan mengkonsumsi makanan seperti kue yang manis-manis pada suatu
acara, nah hal ini dapat mengakibatkan penyakit diabetes. Kemudian ada juga
mitos-mitos yang dapat merugikan masyarakat seperti pada masyarakat papua,
khususnya pada suku Jae dimana dilarang memakan ikan kakap karena bentuknya
aneh sehingga dipercaya dapat menyebabkan kelainan pada tubuh. Padahal
kandungan protein dari ikan sangat banyak sehingga dapat berpengaruh baik pada
kesehatan.
Selain itu, dimasyarakat juga banyak
berkembang kepercayaan tentang ibu hamil atau pada saat kehamilan sehingga
berpengaruh juga pada sosial budayanya :
a. Pengaruh
sosial pada saat kehamilan
1)
Enggannya ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada bidan di puskesmas atau
sarana kesehatan lainnya. Mereka lebih senang memeriksakan kehamilannya dengan
dukun kampung karena dianggap sudah terpercaya dan turun-temurun dilakukan.
Padahal, dukun kampung tersebut tidak memiliki pengetahuan standar dalam
pelayanan kehamilan yang normal.
2)
Pada saat hamil, ibu hamil dilarang makan ikan, telur atau makanan bergizi
lainnya karena dipercaya akan menimbulkan bau amis saat melahirkan. Hal ini
sebenarnya tidak perlu dilakukan karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan dapat
mengakibatkan ibu kekuran gan asupan gizi akan protein yang terkandung pada
ikan.
b.
Pengaruh sosial pada masa kelahiran
1)
Pemberian kunyit atau bahan dapur lain pada tali pusar yang sudah dipercaya
turun-temurun. Kemudian, menekan tali pusar tersebut dengan logam. Hal ini
tidak boleh dilakukan karena sebenarnya akan mengakibatkan iritasi dan infeksi
kuman pada tali pusar bayi baru lahir.
2)
Apabila proses persalinan yang ditolong dukun kampung menyebabkan kematian ibu
atau anak. Maka hal itu dianggap wajar karena dipercaya ibu hamil telah
melanggar pantangan yang diberikan oleh si dukun.
3)
Pusar bayi yang puput di simpan dan jika bayi sudah besar,pusat tersebut bisa
jadi obat untuk bayi,caranya tali pusat di rendam dan di minum kan kepada si
bayi. Mitos seperti ini malah merugikan karna jika sampai terminum oleh bayi
maka akan membiarkan mikroorganisme yang ada di plasenta akan masuk ke tubuh
bayi.
c. Pengaruh sosial
budaya terhadap pelayanan kesehatan
1) Pengobatan
tradisional biasanya mengunakan cara-cara menyakitkan seperti mengiris-iris bagian
tubuh atau dengan memanasi penderita,akan tidak puas hanya dengan memberikan
pil untuk diminum. Hal tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang dalam
memberikan pelayanan kesehatan, tapi dengan berjalannya waktu mereka akan
berfikir dan menerima.
2) Contoh lain dari
Papua Nugini dan Nigeria. ”pigbel” sejenis penyakit berat yang dapat
menimbulkan kematian disebabkan oleh kuman clodistrium perfringens type C.
Penduduk papua Nugini yang tinggal didaratan tinggi biasanya sedikit makan
daging. Oleh sebab itu, cenderung untuk menderita kekurangan enzim protetase
dalam usus. Bila suatu perayaan tradisional diadakan, mereka makan daging babi
dalam jumlah banyak tapi tungku tempat masaknya tidak cukup panas untuk memasak
daging dengan baik sehingga kuman clostridia masih dapat berkembang. Makanan
pokok mereka adalah kentang, mengandung tripsin inhibitor, oleh sebab itu racun
dari kuman yang seharusnya terurai oleh tripsin, menjadi terlindung. Tripsin
inhibitor juga dihasilkan oleh cacing ascaris yang banyak terdapat pada
penduduk tersebut. Kuman dapat juga berkembang dalam daging yang kurang
dicernakan, dan secara bebas mengeluarkan racunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar