BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat.
Apalagi kemajuan teknologi ini dapat kita peroleh dengan sangat mudah, bahkan di
pelosok-pelosok desa yang dulunya belum merasakan teknologi pun sekarang bisa
menikmati layanan informasi teknologi secara online.
Seakan tidak bisa terlepas dari
teknologi, konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi
semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama
dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan
tanpa jarak.
Teknologi informasi ini muncul
sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi,
semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan
jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan
mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan
dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan
hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi
informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki
oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi. Salah satu teknologi informasi
tercanggih saat ini adalah telepon genggam. Penggunaan telepon genggam di dunia
terus meluas. Ditambah lagi fungsi dari telepon kian bertambah seiring dengan
adanya perkembangan-perkembangan teknologi, seperti dengan ditambahnya
fasilitas internet di HP. Dengan fitur tambahan tersebut kita dapat lebih mudah
untuk mengakses atau memperoleh informasi dari seluruh dunia, tidak hanya
penyampaian informasi perorangan, bahkan kita juga bisa menghemat waktu dengan
menelpon lebih dari 1 orang sekaligus dalam 1 waktu dengan menggunakan
“teleconference”. Saat
ini saja HP pun sudah berubah menjadi HP Pintar (smart phone) karena di dalamnya terdapat Operating System (OS). Bentuknya pun bisa berbeda-beda,
dari CandyBar, ponsel QWERTY, atau touchscreen. Tapi yang pasti,
secanggih-canggihnya handphone, fungsi utamanya tidak bisa ditinggalkan. Yaitu,
untuk berkomunikasi dengan orang lain dimana saja dan kapan saja.
Menurut
International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini
diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman
telepon genggam di kesehariannya.
Kenyataan
ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan
telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam
terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara.
Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan
dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak,
serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.
Maka dari itu dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut mengenai pengaruh perkembangan teknologi informasi
khususnya telepon genggam (handphone) terhadap kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana
perkembangan teknologi informasi khususnya telepon genggam ?
2. Bagaimana
peranan telepon genggam dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Bagaimana
radiasi telepon genggam itu sendiri ?
4. Bagaimana
dampak negatif penggunaan telepon genggam atau pengaruh telepon genggam
terhadap kesehatan ?
5. Bagaimana
solusi mengurangi dampak dari radiasi ponsel terhadap kesehatan ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka tujuan yang hendak dicapai adalah :
1.
Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan
teknologi informasi khususnya telepon genggam (handphone).
2.
Mahasiswa dapat mengetahui peranan
telepon genggam (handphone).
3.
Mahasiswa dapat mengetahui seperti apa
radiasi dari telepon genggam itu.
4.
Mahasiswa dapat mengetahui dampak
negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan.
5.
Mahasiswa dapat mengetahui solusi mengurangi
dampak yang ditimbulkan dari penggunaaan handphone terhadap kesehatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Perkembangan
Teknologi Informasi Telepon Genggam (Handphone)
Terbentuknya
handphone tidak terlepas
dari adanya penemuan telepon. Ya, keduanya memiliki fungsi yang sama. Tetapi, HP
agak berbeda. Dimana, telepon merupakan
alat untuk melakukan komunikasi dengan cara
menyampaikan pesan suara (terutama
pesan yang berbentuk percakapan). Benda tersebut tentunya sudah sangat bukan
merupakan hal yang asing bagi masyarakat di era modern ini. Telepon sudah
menjadi sebuah kebutuhan bagi hampir semua orang. Hal tersebut terjadi karena dengan
telepon kita dapat menerima informasi dari orang lain dengan lebih cepat dan
lebih jelas. Tidak seperti halnya surat, surat
tentunya memerlukan banyak waktu untuk bisa sampai pada sang penerima surat.
Bila dibandingkan dengan telepon, surat tentunya sangat tidak efisien, baik
efisien secara media yang digunakan (kertas) maupun efisiensi secara waktu
(karena membutuhkan waktu yang termasuk lama). Selama ini kita hampir setiap
hari menggunakan telepon, dan mungkin sebagian besar dari kita tidak mengetahui
awal mula atau sejarah dari telepon itu sendiri. Sedangkan
telepon genggam (handphone) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Jadi, memang lebih praktis pakai HP. Dan saat
ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan
sistem CDMA (Code
Division Multiple Access). HP pertama kali digunakan di negeri Paman Sam, Amerika, pada tahun 1947.
Dan alat canggih ini pun beredar dengan cepat di seluruh dunia. Ini pun bisa
terjadi dengan adanya perusahaan-perusahaan besar yang membuat HP sampai
sekarang, seperti Nokia, Motorola dan Sony Ericsson. Teknologi HP berkembang dari generasi ke-0 sampai generasi ke-4 yaitu
sebagai berikut :
1.
Generasi ke-0 (0-G)
Generasi ke-0 tidak lepas dari berkembangnya radio.
Dengan berkembangnya radio, telepon seluler pun berkembang juga. Ini dibuktikan
dengan adanya alat komunikasi di medan perang dunia ke-2, yaitu handie talkie.
2.
Generasi ke-1 (1-G)
Generasi ke-1 adalah generasi telepon seluler pertama
yang sebenarnya dan telah mengubah dunia menjadi seperti masa kini. Ciri dari
telepon selular 1-G adalah berat HP yang mencapai 800 gram, ada antenanya, dan
teknologi yang digunakan masih bersifat analog yang dikenal dengan istilah AMPS
(frekuensi berkisar antara 825 Mhz- 894 Mhz). Kekurangan dari telepon seluler
1-G adalah beratnya yang terlalu besar dan mobilitas pengguna yang terbatas
pada jangkauan area telepon seluler.
3.
Generasi ke-2 (2-G)
Generasi ke 2 muncul pada tahun 1990-an, dengan adanya
CDMA di Amerika dan GSM di Eropa. 2-G sudah mengubah sinyal analog yang dipakai
pada generasi 1-G menjadi sinyal digital, sehingga telepon seluler menjadi
lebih lengkap dan canggih dengan adanya fitur pesan suara, panggilan tunggu,
dan SMS. Tentunya,
ponsel 2-G lebih diunggulkan dari generasi sebelumnya, karena selain memiliki
ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital, ponsel 2-G
juga menggunakan sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang
membahayakan penggunanya.
4.
Generasi ke-3 (3-G)
Generasi ke-3 ini memungkinkan operator jaringan untuk
memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam
3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for
GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. 3G memang menyediakan fitur high-speed data access sehingga
memungkinkan tersedianya layanan-layanan data yang lebih menarik, namun tetap
saja 3G memiliki kelemahan. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang
relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya
teknologi ini. Yah, pengguna 3G memang belum banyak.
5.
Generasi ke-4 (4-G)
Generasi ke-4 ini merupakan
sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur
yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless
broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dll. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk
menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan
penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global,
dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G
memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai
aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line , dll. Pokoknya
bagus deh!
2.2.
Peranan Telepon Genggam
Saat ini handphone (HP) menjadi sesuatu yang sangat
penting bagi kebanyakan orang. Bahkan ada yang menganggap bahwa kalau tidak
membawa handphone atau ketinggalan handphone lebih baik pulang untuk mengambil
handphonenya daripada belajar atau bekerja. Ada juga yang beranggapan dengan
handphone, segala sesuatunya pasti beres. Keduanya menunjukkan betapa
pentingnya handphone bagi seseorang. Memang benar handphone mempunyai
manfaat yang sangat banyak bagi setiap orang. Untuk berkomunikasi dengan teman,
rekan kerja, dan orang-orang tertentu yang berhubungan dengan kita. Apalagi
sekarang ini handphone sudah semakin canggih dan banyak juga yang murah.
Sehingga tidak hanya orang kaya yang memiliki handphone, tapi orang biasa pun
bisa membeli handphone. Faktor lain yang mendukung banyaknya orang yang mau
menggunakan handphone adalah banyaknya operator yang menawarkan paket - paket
telpon murah atau paket lainnya yang hanya mengeluarkan sedikit pulsa.
Dalam
kehidupan sosial ponsel telah mengubah kehidupan manusia dengan cara yang
berbeda, yang mempengaruhi cara bekerja, kehidupan pribadi dan hubungan antar
manusia.
1.
Hubungan Antar Manusia
Dampak
positif ponsel pertama adalah, penggunaan ponsel meningkatkan konektivitas,
baik jarak dekat maupun jarak jauh, dan mengurangi jumlah waktu dimana kita
tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dahulu kita perlu hadir secara
fisik dengan seseorang di era pra-handphone, tetapi hari ini kita dapat
berbicara dengan seseorang dimana saja, sambil berjalan-jalan atau duduk di cafe.
2.
Dunia Kerja dan Bisnis
Selain
mempengaruhi komunikasi pribadi kita, dampak positif ponsel juga telah
mempengaruhi cara kita melakukan bisnis. Studi mengenai dampak positif ponsel
bagi kehidupan sosial ini juga menemukan bahwa setengah dari respon menggunakan
ponsel mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas
antar kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
3.
Dampak Demografis
Dampak
positif ponsel memiliki pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda.
Warga yang lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa
mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakan ponsel dan tidak bergantung pada
kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar. Kemudian
pada anak-anak dan remaja adalah unutk memungkinkan mereka untuk mengembangkan
kemandirian mereka. Dari hasil penelitian 2007 oleh Australia National
University mengungkapkan bahwa 30%orang tua akan membiarkan anak mereka tetap
berada di luar jika mereka memegang ponsel agar tetap bisa di hubungi.
4.
Jenis Komunikasi
Dampak
positif ponsel yang terakhir ini adalah memungkinkan seseotrang untuk
berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant
Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk
melakukan percakapan dengan orang lainyang mungkin tidak tepat untuk dilakukan
di depan umum atau di acara tertentu, seperti dalam sebuah acara rapat. Dengan
terciptanya smartphone, pengguna sekarang dapat mengakses akun jejaring sosial
mereka melalui ponsel mereka, meningkatkan jumlah metode dimana seseorang dapat
berkomunikasi.
6.
Selain dampaknya dalam kehidupan sosial, ponsel juga
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dalam jarak jauh dan dengan
biaya yang sangat murah.
2.3. Radiasi Elektromagnetik Dari
Telepon Seluler
Pada ponsel
terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu
yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan berfluktuasi melalui udara.
Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau partikel. Sebagai
gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan
frekuensi. Sewaktu listrik dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi,
atau digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, saat itu juga muncul medan
elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. Medan ini kemudian menyebar
ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan kepada
menusia,meskipun tidak setiap radiasi elektromagnetik akan menimbulkan ganguan
kesehatan.
Terdapat
dua jenis radiasi,yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion. Macam-macam
radiasi :
1.
Radiasi
Ionisasi
Yaitu beberapa radiasi yang memiliki
energi cukup untuk mengionisasi partikel.secara umum dapat melibatkan semua
elektron yang terlempar dari cangkang atom elektron,yang nantinya akan
memberikan muatan positif. Hal inilah yang sering menggangu dalam sistem
biologi dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Contoh
: Radiasi Alpha ,Radiasi Betha , Radiasi Gamma.
2.
Radiasi Non Ionisasi
Yaitu mengacu pada jenis radiasi
yang tidak membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi
atom/molekul.Terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu gelombang radio ,gelombang elektromagnetik,radiasi
teraherzt,cahaya inframerah) yang kemudian membentuk ion berenergi ketika
melewati materi,energi elektromagnetik hanya memeliki energi yang cukup untuk
mengubah rotasi ,getaran,atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.
Contoh :
Radiasi Neutron , Radiasi Cahaya,Radiasi Thermal , Radiasi Elektromagnetik.
2.4. Pengaruh Telepon Genggam Bagi Kesehatan
Pada 2011, 77% dari populasi dunia, atau
5,3 Milyar orang, adalah pelanggan telepon seluler. Sejak merebaknya penggunaan
handphone, hampir semua kalangan memiliki dari seorang tukang becak dari
penghasilan pas-pasan, hingga pengusaha dengan penghasilan ratusan juta
perhari.
Kekhawatiran tentang masalah ini semakin
meningkat ketika badan kesehatan dunia WHO mengeluarkan pernyataan bahwa
telepon selular kemungkinan bersifat karsinogenik atau bahan penyebab kanker. Menurut
beberapa hasil survey bahwa, bahaya yang ditimbulkan radiasi handphone bagi
kesehatan melebihi bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Gangguan kesehatan
yang potensial akibat radiasi medan elektromagnetik telah menjadi isu yang
diteliti sampai sekarang. Penelitian pada manusia umumnya dilakukan terhadap
masyarakat yang tinggal di dekat instalasi pembangkit tenaga listrik serta
jaringan distribusinya, para pekerja industri elektronik serta pengguna
peralatan elektronik. Seiring dengan penelitian tersebut, ditemukanlah berbagai
gangguan kesehatan akibat radiasi elektromagnetik, khususnya eletromagnetik
pada ponsel. Berdasarkan kuisioner yang telah dilakukan, penyusun menyebarkan
50 lembar kuisioner. Di antara 48 pengguna ponsel tersebut, 31 pengguna
meletakkan ponsel di saku dan sisanya meletakkan di tas. Pengguna ponsel
tersebut 60% sering menggunakan ponsel untuk SMS, 20% untuk internet, 15 %
untuk menelpon, dan 5% untuk games. Pengguna rata-rata memakai ponsel selama 30
menit. Dari data diketahui 69% pengguna mengetahui dampak dari radiasi ponsel
dan 31% tidak mengetahuinya. Dalam 69% pengguna ponsel tersebut menjawab
pusing, gangguan pendengaran , dan kanker sebagai bahaya radiasi ponsel.
Selain itu, hasil
penelitian di Universitas Land (Swedia) telah menunjukkan bahwa radiasi
handphone dapat mengurangi fungsi enzim dan protein. Penelitian tersebut
menggunakan tikus percobaan, dan menghasilkan adanya perubahan biokimia dalam
darah tikus yaitu, terjadinya protein albumin yang berfungsi dalam memasok
aliran darah ke otak tikus. Kalau saja ini terjadi pada manusia, tentu kita
tidak ingin ini terjadi. Profesor Leif Salford, seorang peneliti masalah dampak
pemakaian ponsel terhadap kesehatan, bahwa gelombang mikro yang keluar dari
handphone dapat memicu timbulnya penyakit "Alzheimer" atau kepikunan
lebih awal dari usia semestinya.
Banyak pihak - pihak
tertentu yang sudah memperingatkan bahwa radiasi handphone sangat berbahaya
bagi kesehatan. Di Toronto, Departemen Kesehatan masyarakat tersebut
menyarankan agar membatasi penggunaan handphone oleh remaja dan anak - anak. Kalaupun
menggunakan handphone hanya dalam keadaan darurat dan dibatasi selama 10 menit.
Sayangnya,
tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil
penelitian tersebut. Boleh saja para ahli mengingatkan bahayanya gelombang
elektromagnetik, namun hampir selalu ditanggapi produsen dengan statement,
“Aman-aman saja. Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini,
pimpinan proyek penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan
dengan menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat
saja. Artinya, kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda
menghindari memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free
kapan saja memungkinkan.
2.3.1.
Dampak
Ringan dari Radiasi Ponsel
Beberapa
gangguan kesehatan akibat radiasi elektromagnetik ponsel yang sering dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam jangka pendek.
1.
Vertigo Vertigo adalah gejala yang dialami oleh
individu yang merasa sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai
“halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan
adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga
berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan
vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada
pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru
tentang melatonin, melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah
satu penghambat produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik,
termasuk berasal dari ponsel.
2.
Keletihan Menahun (Chronic Fatigue
Syndrome)
Tanda awal gangguan ini berupa
keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada umumnya
penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau stres
emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi
elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan
menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada
keletihan menahun dapat berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau hilang
timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah atau
sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang
timbul.
3.
Sakit Kepala, Pusing-pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap
11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar
terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari.
2.3.2.
Dampak Berat dari Radiasi Ponsel
Dampak ringan dari radiasi ponsel
sebelumnya, menjadi pemacu timbulnya penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
1.
Berdasarkan penelitian WHO, salah satu
dampak yang paling mematikan adalah timbulnya kanker akibat terjangan radiasi
pada handphone. Radiasi dapat meningkatkan peningkatan glioma dan peningkatan
akustik neuroma pengguna handphone yang dapat berakibat kanker otak. Kuatnya pancaran gelombang dan letak telepon
selular yang menempel di kepala akan mengubah sel-sel otak hingga
berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker)
2.
Penggunaan handphone oleh anak-anak dan
remaja yang meningkat, ikut pula meningkatkan risiko kanker sebesar 400 persen.
Hal ini disebabkan karena semakin muda usia pengguna, maka semakin rentan
terhadap radiasi handphone.
3.
Produksi hormon stress kortisol dapat meningkat
akibat penggunaan handphone dalam durasi yang lama. Peningkatan kadar stress
terbentuk akibat respon penolakan tubuh terhadap berbagai hal yang dapat
membahayakan kesehatan pengguna handphone.
4.
Perubahan DNA dan perubahan radikal
dalam tubuh akibat frekuensi radio. Jika didalam tubuh terdapat radikal bebas,
maka hal tersebut dapat memicu karsinogen atau senyawa yang dapat menimbulkan
kanker.
5.
Selain ancaman kanker, handphone pun
dapat mengakibatkan pengguna kehilangan pendengaran (tuli). Jika handphone
digunakan lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun berturut-turut, radiasi yang
handphone hasilkan dapat memicu tinitus atau telinga berdenging. Radiasi
handphone tersebut juga dapat mengakibatkan kerusakan rambut telinga yang
merupakan sensor suara pada organ pendengaran.
6.
Frekuensi radio yang handphone hasilkan
sebesar 900 MHz, 1800 MHz, dan 2450 MHz yang handphone hasilkan, dapat
mengakibatkan peningkatan temperatur di lapisan mata. Peningkatan temperatur
dapat mengakibatkan kerusakan pada kornea mata.
7.
Dampak handphone seperti radiasi dan
emisi dapat menurunkan kekebalan tubuh hingga mengakibatkan kekurangan zat
melatonin. Jika hal tersebut terjadi dalam waktu yang panjang, dapat
mempengaruhi persendian, tulang bahkan hingga ancaman rematik.
8.
Sistem syaraf dapat bereaksi negatif
bila terlalu lama terkena medan magnetik sekitar handphone. Selain berdampak
terhadap gangguan tidur, dalam jangka panjang pun dapat mempercapat kepikunan.
9.
Gangguan Reproduksi
Sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal
medis, Fertility & Serility, menguji penggunaan handphone oleh 361 pria
pada sebuah klinik kesuburan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sering seorang
pria menggunakan handphone-nya, semakin rendah jumlah, kualitas dan ketahanan
sperma mereka. Akibatnya hal itu bisa berdampak pada kualitas produksi sperma dan
menurunkan kesuburan pria.
10.
Tumor Mulut
Penggunaan ponsel dalam waktu lama
dan rutin akan meningkatkan resiko tumor sekitar 50 persen dibanding mereka
yang sama sekali tak menggunakan ponsel. Studi baru yang dilakukan ilmuwan
Israel yang hasil penelitiannya dimuat di American Journal of Epidemiology
menyatakan bahwa setidaknya 402 orang mengalami tumor mulut dalam kondisi
sedang, sementara 56 lainnya masuk kategori kanker ganas. Penelitian ini
melibatkan 1.266 pengguna ponsel. Mereka yang menggunakan ponsel lebih dari
normal, atau menggunakan dalam waktu lama dan kontinyu beresiko mengembangkan
tumor pada parotid gland (kelenjar liur), yang terletak di mulut dengan posisi
dekat telinga. Pengguna ponsel di area pedesaan atau kawasan pinggiran, di mana
ponsel bekerja lebih keras untuk melakukan kontak dengan BTS (Base Transceiver
Station) terdekat, beresiko lebih besar terkena tumor.
Studi menyebutkan bidang
elektromagnetik yang dipancarkan ponsel secara kontinyu akan membuat sel tubuh
bereaksi berlebihan. Namun tingkat radiasi ponsel yang digunakan selama ini
masih dinilai terlalu kecil efeknya pada kesehatan bahkan untuk mengacaukan
atau merusak struktur DNA. Para ilmuwan masih terus melanjutkan misteri efek
ponsel pada kesehatan ini.
Namun
dampak negatif yang ditimbulkan teknologi handphone terhadap kesehatan dapat
kita hindarkan dengan menggunakan handsfree agar radiasi yang di pancarkan oleh
handphone tidak langsung memancar ke otak.
11.
Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti
oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya
cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak
dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.
Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker
payudara, dalam hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan
bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain yang termasuk radiasi pegion,
beresiko menimbulkan kanker payudara. ‘Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan
radiasi seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal
dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan
kanker payudara’. Sebagaimana dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra
(2008).
‘Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kaker payudara’. Itulah pendapat Anies (2009:74).
‘Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kaker payudara’. Itulah pendapat Anies (2009:74).
12.
Insomnia
Insomnia
adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat
yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai
tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam
hari, dan cepat bangun di pagi hari. Sesuai definisinya, gejala tersebut
berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya keletihan, konsentrasi
maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon melatonin yang turun,
antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta radiasi elektromagnetik
ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Badre tentang dampak negatif penggunaan
ponsel bagi kesehatan tertuju pada pola tidur seseorang. Badre menemukan bahwa
ketika seorang anak menggunakan telepon dan GSM secara berlebihan akan
mengakibatkan kesulitan tidur pada malam hari. Tentunya hal ini akan berdampak
pada tingkat kelelahan dan stres, selain itu dampak buruk penggunaan ponsel
adanya radiasi sinyal RF. Radiasi ini bisa meningkatkan potensi terkena kanker,
terutama pada anak-anak.
2.4. Cara Mengatasi Dampak
Penggunaan Telepon Genggam
Sekarang kita
sudah mengetahui bahwa handphone juga mempunyai dampak negatif. Namun, dampak
negatif tersebut bisa kita kurangi dengan cara :
1.
Gunakan Headset ketika berbicara / telpon melalui
handphone.
2.
Ketika berbicara menggunakan telepon selular,
gunakanlah speakerphone atau handsfree. Walau tidak sepenuhnya aman karena
pancaran radiasi masih bisa mengenai tubuh, namun hal ini jauh lebih baik
daripada menempelkan telepon selular pada kepala. Jika tidak mempunyai headset, lebih baik di loud speaker
saja.
3.
Janganlah selalu menempelkan telepon selular yang
sedang aktif pada tubuh sepanjang hari, bila sedang berada di dalam ruangan,
taruhlah telepon selular pada meja.
4.
Gunakanlah telepon selular saat sinyal dalam posisi
maksimal, bila sinyal kurang maka pancaran radiasi telepon selular lebih besar.
5.
Meminimalisir pemakaian telepon selular saat di lift,
mobil, kereta api atau pesawat terbang. Telepon selular mengeluarkan banyak
tenaga dan radiasi pada tempat yang tertutup logam.
6.
Bila di dalam rumah, gunakan telepon kabel.
7.
Jika masih bisa sms daripada telpon, lebih baik sms.
Disamping mengurangi radiasi handphone juga menghemat pulsa.
8.
Tunggulah sampai telepon sudah menyambung ke tempat
tujuan, sebelum mendekatkan ponsel ke telinga.
9.
Mengurangi
pemakaian Smartphone
Perangkat
smartphone seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi
daripada Hp biasa. Smartphone lebih banyak bergantung pada energi dari baterai
untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna.
Mengurangi pemakaian smartphone merupakan langkah bijak untuk mengurangi bahaya
radiasi Hp.
10.
Jangan menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada
saat ponsel dalam kondisi on.
11.
Penggunaan bahan penyaring radiasi seperti yang dijual
di pasaran justru akan menghambat sinyal ponsel dan menyebabkan ponsel lebih
banyak memancarkan radiasi.
12.
Jika anda memiliki router nirkabel di rumah atau
apartemen, taruhlah di tempat yang jauh dari tempat tidur atau di tempat yang
jarang digunakan.
13.
Gunakanlah koneksi internet menggunakan kabel sedapat
mungkin.
14.
Matikan konektivitas nirkabel komputer bila sedang
tidak digunakan seperti bluetooth, WIFI dan lain lain.
15.
Jauhkan handphone saat digunakan dari anak - anak dan
wanita hamil.
Pernah terjadi seseorang wanita mengalami keguguran ketika usia
janin berusia 2-3 bulan. Setelah dicek di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa
rahim wanita ini terinfeksi oleh radiasi handphone. Ini membuktikan bahwa
radiasi handphone berbahaya bagi wanita yang sedang hamil. Kekuatan gelombang
elektromagnetik akan berkurang secara drastis dengan bertambahnya jarak,
16.
Tidak meletakan handphone sembarangan
17.
Memilih ponsel dengan level SAR (Spesific Absorption
Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP
(International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan
batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.
18.
Malam hari
sebaiknya HP dimatikan
Jika
tetap menyala, sebaiknya diletakkan di luar kamar tidur, agar gelombang
elektromagnetik tidak menyerang organ otak manusia.
19.
Jadi jangan
kantungi handphone
Dalam
suatu penelitian, diketahui bahwa pria yang membawa telepon selulernya di dalam
saku celana cenderung memiliki jumlah sperma 25 persen lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku
celana. Setiap bagian dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berbeda,
dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang
Selain
itu, ada 8 tipe orang berikut ini sebaiknya mengurangi pemakaian handphone:
1.
Penyakit epilepsi
2.
Jantung
3.
Lemah saraf parah
4.
Katarak
5.
Diabetes
6.
Wanita hamil dan menyusui
7.
Anak-anak
8.
Orang tua berusia lebih dari 60 tahun
Departemen
Kesehatan Inggris menganggap, membatasi komunikasi langsung lewat telepon seluler
akan mengurangi paparan radiasi yang dipancarkan oleh perangkat telepon
seluler. Meski demikian, pejabat kesehatan di Inggris menyatakan bahwa
dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang
lanjutan
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
1.
2.
Saat ini handphone (HP) menjadi sesuatu yang sangat
penting bagi kebanyakan orang. Dalam kehidupan sosial ponsel telah mengubah
kehidupan manusia dengan cara yang berbeda, yang mempengaruhi cara bekerja,
kehidupan pribadi dan hubungan antar manusia. Selain dampaknya dalam kehidupan
sosial, ponsel juga memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dalam jarak
jauh dan dengan biaya yang sangat murah.
3.
Terdapat dua jenis radiasi,yaitu radiasi pengion dan
radiasi nonpengion.
4.
5.
Dengan mengetahui resiko dari efek radiasi HP,maka kita
jangan lagi meremehkan resiko dari radiasi HP ini karena akibatnya bisa fatal
bagi organ tubuh kita.Sedapat mungkin, kita dapat menjauhakn HP dari Anda saat
Anda tidak sedang memakainya.
b.
Saran
Dalam
menggunakan ponsel sebaiknya pengguna mengetahui cara pemakaian yang baik.
Pengguna ponsel juga harus berhati-hati dalam memilih merk dan tipe ponsel yang
akan digunakan. Para produsen pun seharusnya memproduksi ponsel yang tidak
memilki jumlah radiasi elektromagnetik yang besar.Supaya ponsel tidak terlalu
berbahaya bagi penggunanya.Sebab ponsel dimilki setiap orang sebagai media
komunikasi yang penting.
DAFTAR
PUSTAKA
Pandia, Henry.
2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Bandung : Erlangga
Zahrina, Fitria. 2011. Sejarah Perkembangan
Handphone dari masa ke masa. http://emohgadogado.blogspot.com/2011/01/sejarah-perkembangan-handphone-dari.html . Diakses tanggal 26 Oktober 2012
Anonim.
2012. Investigated: Efek Radiasi Telepon Selular terhadap Kesehatan (part1). http://about-medics.blogspot.com/2012/01/investigated-efek-radiasi-telepon.html . Diakses tanggal 26 Oktober 2012
Anonim. Dampak negatif handphone dan komputer
Terhadap kesehatan manusia. http://hadewi.wordpress.com/dampak-negatif-handphone-dan-komputer-terhadap-kesehatan-manusia/ . Diakses tanggal 23
Oktober 2012
Anonim. 2012. Dampak Positif dan negatif telepon seluler. http://ptkkomunikasiupn.blogspot.com/2012/04/dampak-positif
-dan-negatif-telepon.html .
Diakses tanggal 24 Oktober 2012
Kurniadi,
Riski. 2012. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Kesehatan. http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/06/dampak-penggunaan-handphone-terhadap.html
. Diakses
tanggal 23 Oktober 2012
Nurhayati,
Yeni. 2011. Dampak Radiasi Handphone Terhadap Kesehatan. http://komunikasi2010.wordpress.com/2011/11/28/dampak-radiasi-handphone-terhadap-kesehatan/
Diakses tanggal 21 oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar